Jadi, secara kerja, ini musimnya panen liputan. Yang bikin repot ialah, karena pada akhir pekan, tepatnya Jumat malam, 6 Juni 2014, TNOL menyelenggarakan Debat Komunitas. Itu artinya, ada banyak tugas persiapan yang mesti dilakukan, sampai acara dilaksanakan. Namun disamping itu, ada tugas mingguan yang harus juga dilaksanakan, yaitu menyelenggarakan acara santunan buat anak yatim bersama komunitas Recehan untuk Indonesia - dan akhir pekan ini ada dua acara, yaitu di hari Sabtu dan Minggu.
Dan tugas TNOL, yang juga bagian dari komunitas Recehan untuk Indonesia, bukannya cuma mendatangkan anak yatim ke lokasi acara, namun juga harus hadir dalam acara. Padahal, pada waktu yang hampir bersamaan, TNOL pun harus menghadiri acara peringatan ulang tahun sebuah komunitas, yang sudah mewanti-wanti agar TNOL tak lupa untuk hadir.
Untungnya, tempat kedua acara itu dilangsungkan, walaupun cukup jauh jaraknya, namun keduanya dekat dengan stasiun KRL. Jadi, TNOL bisa cepat lari ke sana dan lekas balik lagi ke sini dengan waktu relatif singkat, hanya beberapa puluh menit tapi tak sampai setengah jam. Panik? Capek? Ya sudah pasti. Tapi setelah semua selesai dijalani. Legaaaaa rasanya. Anak-anak yatim bisa ikut bergembira dalam acara ulang tahun – dan membawa pulang banyak pemberian, Sahabat Komunitas yang merayakan ulang tahun juga gembira karena TNOL menepati janji. Beres sudah.
Awal Juni yang penuh berkah
Walaupun lelah oleh banyak kegiatan yang harus diliput dan juga diselenggarakan, namun TNOL menerimanya sebagai berkah. Sebab, bukankah lebih baik banyak tugas dan memberi manfaat buat orang lain daripada tak ada kerjaan dan menyusahkan orang lain? Jadi, alhamdulillah, masih diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk melaksanakan tugas-tugas yang bermanfaat. Khususnya dalam hal memberi kegembiraan kepada anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa. Mudah-mudahan segala kebaikan yang mereka terima saat ini, akan melahirkan kebaikan-kebaikan dari tangan mereka di masa depan.
Pesta hadiah lagi
Benar-benar minggu yang berkah oleh kegiatan dan kegembiraan. Acara santunan yang ke-12 ini, diselenggarakan lebih awal, yaitu mulai pukul 10 dengan silaturahim, soalnya Ustadzah “Umi” Maimunah harus mengajar di tempat lain setelah Dzuhur. Maka, tausiah disampaikan oleh Umi Maimunah pada sekitar pukul 11. Usai memberi tausiah, sambil menunggu waktu Dzuhur, asisten Umi Maimunah mengurut kaki Justina yang keseleo. Alhamdulillah, rupanya dia memang punya keahlian di bidang itu.
Usai sholat Dzuhur berjamaah, acaranya makan siang. Habis itu, acara diisi dengan permainan, yaitu bermain menyusun puzzle, kemudian memasukkan benang ke lubang jarum, dan yang terakhir menghitung bulir-bulir pacar cina. Dalam permainan ini, menang atau kalah sama-sama dapat hadiah. Supaya tak ada yang kecewa. Soalnya memang untuk bergembira saja, bukan berkompetisi sungguh-sungguh.
Usai bermain, menjelang waktu Asar, acara ditutup dengan membagikan goodybag, menyampaikan santunan, keluarga Almarhumah membagikan hadiah pula, dan akhirnya berfoto bersama. Maka, selesai sudah. Alhamdulillah.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar