Minggu, 08 Juni 2014

Berbagi dengan Hati (12)

MUNGKIN judul yang paling tepat ialah: “Sibuk dengan tugas kantor, tapi juga harus sibuk memestakan anak yatim”. Tapi ini bukan keluh-kesah. Ini luapan rasa lega karena semuanya itu sudah berhasil dilalui dengan baik. Minggu pertama bulan Juni 2014 ini memang pekan yang padat dengan kegiatan komunitas. Dan sebagai media komunitas, itu merupakan pesta buat TNOL. Karena dengan itu, akan banyak berita komunitas yang bisa dipublikasikan. 

Jadi, secara kerja, ini musimnya panen liputan. Yang bikin repot ialah, karena pada akhir pekan, tepatnya Jumat malam, 6 Juni 2014, TNOL menyelenggarakan Debat Komunitas. Itu artinya, ada banyak tugas persiapan yang mesti dilakukan, sampai acara dilaksanakan. Namun disamping itu, ada tugas mingguan yang harus juga dilaksanakan, yaitu menyelenggarakan acara santunan buat anak yatim bersama komunitas Recehan untuk Indonesia - dan akhir pekan ini ada dua acara, yaitu di hari Sabtu dan Minggu.




Keesokan paginya, ada Sahabat Komunitas yang anaknya berulangtahun, dan dia ingin ulang tahun anaknya itu diisi dengan kegiatan menyantuni anak yatim. Itu niat yang sangat baik. Jadi, harus didukung dengan sepenuh hati. Tapi artinya, mesti disiapkan juga anak yatim yang akan didatangkan ke acara itu. 

Dan tugas TNOL, yang juga bagian dari komunitas Recehan untuk Indonesia, bukannya cuma mendatangkan anak yatim ke lokasi acara, namun juga harus hadir dalam acara. Padahal, pada waktu yang hampir bersamaan, TNOL pun harus menghadiri acara peringatan ulang tahun sebuah komunitas, yang sudah mewanti-wanti agar TNOL tak lupa untuk hadir.
Untungnya, tempat kedua acara itu dilangsungkan, walaupun cukup jauh jaraknya, namun keduanya dekat dengan stasiun KRL. Jadi, TNOL bisa cepat lari ke sana dan lekas balik lagi ke sini dengan waktu relatif singkat, hanya beberapa puluh menit tapi tak sampai setengah jam. Panik? Capek? Ya sudah pasti. Tapi setelah semua selesai dijalani. Legaaaaa rasanya. Anak-anak yatim bisa ikut bergembira dalam acara ulang tahun – dan membawa pulang banyak pemberian, Sahabat Komunitas yang merayakan ulang tahun juga gembira karena TNOL menepati janji. Beres sudah.

Awal Juni yang penuh berkah

Walaupun lelah oleh banyak kegiatan yang harus diliput dan juga diselenggarakan, namun TNOL menerimanya sebagai berkah. Sebab, bukankah lebih baik banyak tugas dan memberi manfaat buat orang lain daripada tak ada kerjaan dan menyusahkan orang lain? Jadi, alhamdulillah, masih diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk melaksanakan tugas-tugas yang bermanfaat. Khususnya dalam hal memberi kegembiraan kepada anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa. Mudah-mudahan segala kebaikan yang mereka terima saat ini, akan melahirkan kebaikan-kebaikan dari tangan mereka di masa depan.




Setelah mengajak anak-anak yatim ke pesta ulang tahun di restoran cepat saji di sebuah mal, pada hari Minggu-nya, penggerak Recehan untuk Indonesia kembali mengajak anak-anak yatim untuk berpesta hadiah di acara “Berbagi dengan Hati bersama Recehan untuk Indonesia” di Cafe F1. Acara kali ini merupakan ‘permintaan’ dari keluarga Almarhumah Rachmi Afianty, yang juga penggagas, pendiri, dan penggerak komunitas gerakan moral – Recehan untuk Indonesia – ini, yang ingin hadir dalam ‘kegiatan ibadah’ warisan Almarhumah ini.




Dan untuk pertama kalinya, acara santunan anak yatim ini, dihadiri oleh ibunda Almarhumah, yang didampingi oleh, Andi – suami Almarhumah, dan anak-anak, menantu, serta cucunya. Oleh karena itu, suasananya jadi agak sendu. Namun Ustadzah “Umi” Maimunah menghibur dengan tausiahnya, “Hari ini, karena Almarhumah belum 40 hari wafat, maka Almarhumah pasti hadir buat menyaksikan apa yang kita lakukan buat dia ini, yaitu menyantuni anak yatim, mendoakannya, dan memohonkan ampunan buatnya.”

Pesta hadiah lagi




Tuhan Maha Adil dalam memberi rejeki. Setelah 10 anak yatim yang lain, kemarin pesta hadiah dalam acara ulang tahun anak dari Sahabat Komunitas, kini 10 anak yatim yang lain lagi, juga pesta hadiah dalam acara santunan yang diselenggarakan Recehan untuk Indonesia. Hadiah itu, selain goodybag dan santunan yang telah disediakan oleh penggerak Recehan untuk Indonesia, dari donasi Sahabat Dermawan, juga datang dari keluarga Almarhumah serta dari Cheriyanah Nur yang sengaja jauh-jauh datang dari Cikampek membawakan 25 potong kaos. Tak mau kalah, Deby Iriantina juga membawakan tempat minum plastik buat hadiah permainan.

Benar-benar minggu yang berkah oleh kegiatan dan kegembiraan. Acara santunan yang ke-12 ini, diselenggarakan lebih awal, yaitu mulai pukul 10 dengan silaturahim, soalnya Ustadzah “Umi” Maimunah harus mengajar di tempat lain setelah Dzuhur. Maka, tausiah disampaikan oleh Umi Maimunah pada sekitar pukul 11. Usai memberi tausiah, sambil menunggu waktu Dzuhur, asisten Umi Maimunah mengurut kaki Justina yang keseleo. Alhamdulillah, rupanya dia memang punya keahlian di bidang itu.

Usai sholat Dzuhur berjamaah, acaranya makan siang. Habis itu, acara diisi dengan permainan, yaitu bermain menyusun puzzle, kemudian memasukkan benang ke lubang jarum, dan yang terakhir menghitung bulir-bulir pacar cina. Dalam permainan ini, menang atau kalah sama-sama dapat hadiah. Supaya tak ada yang kecewa. Soalnya memang untuk bergembira saja, bukan berkompetisi sungguh-sungguh. 

Usai bermain, menjelang waktu Asar, acara ditutup dengan membagikan goodybag, menyampaikan santunan, keluarga Almarhumah membagikan hadiah pula, dan akhirnya berfoto bersama. Maka, selesai sudah. Alhamdulillah.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar